
Toksikolog Jelaskan Perbedaan Nikotin dengan TAR
Reporter Tribunnews.com Fahdi Fahlevi melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Toxicologist sekaligus Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat menjelaskan perbedaan antara nikotin dan TAR.
Dikatakannya, nikotin merupakan senyawa kimia organik yang tergolong alkaloid dan terdapat pada tanaman tertentu seperti kentang, terong, tomat, namun konsentrasi tertinggi terdapat pada tembakau.
Efek dari konsumsi nikotin dapat berupa kecanduan atau ketergantungan.
“Kecanduan nikotin itu berkaitan dengan mental, efeknya menyenangkan, seperti tidak stres, lega, dan lebih fokus. Ini terkait dengan pelepasan hormon dopamin di dalam tubuh,” ujar Shoim dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/3/2020). /12/2022).
Sementara itu, kata Shoim, TAR merupakan partikel kimia yang dihasilkan dari pembakaran rokok.
Baca juga: Komunitas Kretek: Ada Kepentingan Industri Farmasi Global di Balik Strategi Pengendalian Nikotin
Partikel ini terdiri dari ribuan senyawa kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
Dibandingkan dengan nikotin, kandungan TAR pada rokok yang dihisap bersifat racun dan dapat mempengaruhi kinerja organ dalam tubuh, seperti paru-paru dan jantung.
Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil pembakaran rokok mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker.
Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, 2.000 diantaranya terdapat dalam TAR.
“Sebagai pencegahan, perokok aktif dapat mengurangi bahaya TAR dengan beralih ke produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik atau produk tembakau yang dipanaskan. Tidak ada proses pembakaran dan TAR pada produk karena hanya dipanaskan dan menghasilkan uap air (aerosol),” ujar Shoim.
Baca juga: Akademik: Nikotin Tidak Menyebabkan Gangguan Pertahanan Gusi Terhadap Bakteri
Shoim melanjutkan, menurut berbagai penelitian berdasarkan profil risiko, produk tembakau yang dipanaskan mampu meminimalkan risiko kesehatan dibandingkan dengan rokok berkat penerapan sistem pemanas dalam penggunaannya.
Produk ini memiliki profil risiko 90 persen lebih rendah dibandingkan rokok.
Dengan fakta tersebut, produk ini menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang ingin mengurangi bahaya rokok bagi kesehatan.
“Risiko kesehatan yang ditimbulkan lebih rendah karena efek toksiknya bergantung pada kadar bahan kimianya,” kata Shoim.