
Teknologi Stent Bioadaptor Kurangi Risiko Penyempitan Pembuluh Darah Penderita Gangguan Jantung
Laporan wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemajuan teknologi dalam pengobatan penyakit jantung terus berkembang.
Tindakan intervensi non bedah pada penyakit kardiovaskular saat ini di dunia telah mengalami kemajuan yang luar biasa, salah satunya adalah inovasi teknologi yang disebut Stent Bioadaptor.
“Jenis stent terbaru ini mampu menjaga vasomotion pembuluh darah jantung sehingga pembuluh darah tempat dipasangnya stent tetap dapat menjalankan fungsi mekanisme fisiologis normal pembuluh darah,” ujar dr Vireza Pratama SpJP (K) kepada wartawan usai acara Cardiology Summit bertema Advances Clinical in Cardiology di Jakarta baru-baru ini.
Kemampuan tersebut, kata dokter praktik tersebut, tentunya memberikan dampak positif jangka panjang berupa patensi pembuluh darah, meminimalisir potensi penyempitan kembali.
Baca juga: Menkes: Tahun 2024 Rumah Sakit di Semua Daerah Bisa Melayani Penyakit Jantung, Stroke, dan Kanker
“Stent bioadapter juga berpotensi meningkatkan hasil klinis dengan mengembalikan remodeling adaptif positif,” kata dokter yang berpraktik di Siloam Hospitals Agora Cempaka Putih dan beberapa rumah sakit lainnya.
Stent ini memberikan kesempatan bagi pembuluh koroner untuk melebar dan dengan demikian mempertahankan lumen pembuluh meskipun terjadi penumpukan plak sehingga aliran darah tetap baik.
Faktanya, stent obat telah terbukti secara signifikan mengurangi kejadian kardiovaskular dibandingkan dengan DES generasi pertama tetapi tetap bermasalah dengan retensi dan sindrom koroner akut sekitar 2 persen hingga 3 persen per tahun.
Hal ini disebabkan hilangnya kemampuan pembuluh darah untuk melakukan vasokonstriksi atau penyempitan lumen pembuluh darah dan ‘vasodilatasi’ yaitu pelebaran lumen pembuluh darah.
“Stent baru ini sudah kami gunakan selama 3 bulan terakhir dan sampai saat ini pasien belum ada keluhan apapun,” ujarnya.
Dilaporkan bahwa Bioadapter menunjukkan hasil yang menjanjikan, yaitu tidak ada penyempitan ulang atau kejadian kardiovaskular utama dalam bentuk sindrom koroner akut pada pasien yang memasang Bioadapter 24 bulan setelah prosedur.