Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sebuah keluarga di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tewas. Seorang pemuda diduga melakukan pembunuhan dengan memberikan racun.

Pelaku merupakan anak kedua dalam keluarga berinisial DDS alias Dhio (22).

Tiga anggota keluarga yang tewas terdiri dari ayah, ibu, dan anak pertama.

Baca juga: Polisi Selidiki Racun yang Digunakan Pembunuh Keluarganya di Magelang: Barang Ini Sebagai Petunjuk

Mereka adalah Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan Dhea Choirunnisa (24).

Diduga mereka meninggal karena keracunan.

Sementara motif pembunuhan masih diselidiki pihak kepolisian.

Dikutip dari TribunJateng, pelaku diduga memasukkan racun ke dalam teh dan es kopi yang kemudian diminum oleh ketiga korban yang meninggal dunia.

Baca Juga: Satu Keluarga di Magelang Meninggal, Pelaku Diduga Anak Kedua, Teh Keracunan dan Es Kopi

Semua pasien yang menunjukkan tanda-tanda keracunan harus dirawat di rumah sakit.

Pasien yang menelan racun yang bekerja lambat juga harus dirawat di rumah sakit, meskipun tampak sehat.

Polisi melakukan olah TKP di rumah korban, Jalan Sudiro No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) (Tribun Jogja/Nanda Sagita) Ginting)

Racun yang bekerja lambat termasuk asetosal, besi, parasetamol, antidepresan trisiklik, kofenotrop (kombinasi difenoksilat dan atropin) dan paraquat; hal yang sama berlaku untuk kapsul atau tablet rilis yang diperpanjang.

Berikut tanda-tanda orang mengalami keracunan tinggi atau akut, seperti dikutip dari situs BPOM RI:

1. Mengalami Gangguan Pernapasan

7 Solusi Alami Meredakan Sesak Nafas (boldsky.com)

Pernapasan sering terganggu pada pasien yang tidak sadar. Pasien dengan kondisi ini perlu dirawat dan dipantau di ICU (critical care area).

Kebanyakan racun yang dapat memengaruhi kesadaran juga dapat menekan pernapasan. Bantuan pernapasan, misalnya mulut ke mulut atau dengan alat kantong mungkin diperlukan.