Laporan reporter Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China mengumumkan penghapusan peraturan karantina wajib bagi pelancong internasional yang akan berlaku mulai 8 Januari 2023.

Keputusan ini diumumkan Pemerintah China pada Senin sore (26/12/2022).

Dikutip dari CNBC, langkah yang diambil Pemerintah China itu mengikuti pelonggaran kebijakan ketat yang dilakukan beberapa waktu terakhir.

Perubahan itu juga mengakhiri sebagian besar tindakan paling ketat yang diberlakukan China dalam hampir tiga tahun di bawah kebijakan nol-Covid.

Seperti diketahui, wisatawan yang tiba di China sejak Maret 2020 harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel yang disediakan otoritas setempat.

Masa isolasi kemudian mulai meningkat menjadi 21 hari atau lebih untuk beberapa pelancong, sebelum China mulai memotong waktu karantina pada musim panas ini.

Kebijakan saat ini menyerukan karantina selama lima hari di fasilitas terpusat, diikuti tiga hari di rumah.

Di sisi lain, komisi kesehatan nasional China juga mengatakan mulai 8 Januari 2023, pihak berwenang akan berhenti melacak kontak dekat pasien Covid, berhenti mengidentifikasi area berisiko Covid, dan membatalkan tindakan Covid yang memperlambat impor barang.

Baca juga: Makanan di Taiwan yang Bisa Jadi Pilihan Kuliner Traveler

“Wisatawan yang pergi ke China hanya perlu menyerahkan hasil negatif Covid-19 dalam 48 jam terakhir, dan tidak perlu lagi mengajukan kode kesehatan,” kata komisi kesehatan nasional.

Baca juga: China Pangkas Aturan Masa Karantina Bagi Wisatawan dan Hapus Batasan Penerbangan Internasional

“Selama penerbangan, penumpang harus tetap memakai masker,” tambahnya.

Selain menghapus aturan karantina bagi para pemudik, pemerintah China juga akan melonggarkan aturan visa bagi orang asing yang akan masuk ke negaranya untuk melanjutkan pekerjaan, bisnis, belajar, mengunjungi kerabat dan pertemuan lainnya.