Lato-lato Makan Korban, Anak di Kalbar Harus Operasi Mata, Siswa Diimbau Tak Membawa ke Sekolah

Lato-lato Makan Korban, Anak di Kalbar Harus Operasi Mata, Siswa Diimbau Tak Membawa ke Sekolah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Permainan lato-lato kini banyak dimainkan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, tanpa diduga menimbulkan korban jiwa.

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun harus menjalani operasi mata setelah bermain lato-lato.

Kejadian ini menimpa seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Baca juga: Lato-lato Viral Game Bawa Korban, Kemenkes Buka Suara

Ayah korban AJ menceritakan saat kejadian tersebut terjadi pada (27/12/2023).

“Saat itu AN sedang bermain lato-lato di rumah temannya, lalu saat pulang ke rumah saya melihat matanya merah,” ujarnya kepada Tribun, Senin (9/1/2023).

“Lalu saya tanya kenapa? Awalnya dia tidak mau memberitahu saya, tapi saya bujuk dia untuk memberitahu saya akhirnya, jadi ketika dia bermain lato dia pecah dan sobek di matanya,” katanya.

Setelah mengetahui hal tersebut, keluarganya segera membawa anaknya ke rumah sakit.

Baca juga: Kondisi Bocah 8 Tahun di Kubu Raya Korban Lato-lato yang Jalani Operasi Mata

“Awal kejadian kami bawa ke Kimia Farma kemudian mendapat rujukan dan kami rujuk ke RS Soedarso, setelah dirawat ternyata perlu dioperasi dan berjalan lancar,” ujarnya.

Adapun kondisi AN saat ini sepertinya sudah membaik dan mata yang dioperasi masih bisa melihat hanya sedikit kabur atau buram.

“Sekarang sudah mulai pulih, kami juga diberi obat tetes yang perlu diberikan secara rutin namun penglihatan masih buram dan mata merah,” terangnya.

Disarankan untuk tidak membawa lato-lato ke sekolah agar siswa dapat fokus belajar

Ilustrasi lato-lato – Berikut fakta korban pembunuhan lato-lato di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Ada satu anak yang terkena pecahan lato-lato hingga harus dioperasi. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Viral di media sosial, kejadian tersebut tidak terjadi di lingkungan sekolah, melainkan di rumahnya dan saat liburan sekolah.

Pj Kepala SDN 07 Sungai Raya, Sulistini menjelaskan kebenaran informasi yang tersebar di media sosial.

“Yang viral di medsos sebenarnya tidak terjadi di sekolah, saat itu hanya himbauan kepada guru untuk melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah dan itu tidak terjadi di sekolah,” terangnya.

Baca juga: 2 Daerah Dilarang Membawa Lato-lato ke Sekolah, Pesisir Barat Lampung dan Bandung Barat

Waspadai Konsumsi Makanan yang Banyak Mengandung Gula Memicu Timbulnya Jerawat  Previous post Waspadai Konsumsi Makanan yang Banyak Mengandung Gula Memicu Timbulnya Jerawat 
Transplantasi Ginjal Tidaklah Mudah, Ini Syarat Bagi Penerima Donor Next post Transplantasi Ginjal Tidaklah Mudah, Ini Syarat Bagi Penerima Donor