liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kaki Kesemutan dan Baal Jadi Tanda Neuropati Diabetik, Ini Pengobatannya

Kaki Kesemutan dan Baal Jadi Tanda Neuropati Diabetik, Ini Pengobatannya

TRIBUNNEWS.COM – Apakah kaki Anda sering kesemutan dan mati rasa? Jangan anggap remeh, apalagi jika Anda memiliki faktor risiko diabetes. Pasalnya, sebanyak 40 persen penderita neuropati biasanya dipicu oleh penyakit diabetes, yang kemudian dikenal sebagai neuropati diabetik.

Dalam sesi wawancara baru-baru ini, Ahli Saraf dari Mayapada Hospital dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N (K) mengatakan neuropati diabetik merupakan kelainan yang menyebabkan gangguan pada saraf tepi.

Ada beberapa fungsi yang dapat dilakukan saraf tepi, antara lain fungsi motorik sebagai gerakan, indra untuk merasakan sensasi dan otonom untuk secara otomatis mengontrol fungsi organ tertentu.

“Ada banyak penyebab gangguan saraf tepi ini. Sekitar 70 persen neuropati disebabkan oleh diabetes. Jadi jika seseorang memiliki riwayat diabetes, mereka harus berhati-hati dan memeriksakan kesehatannya. Karena komplikasinya mengarah ke sistem saraf,” ujar dr. Manfaluthy Hakim baru-baru ini.

Sebagian besar disebabkan oleh diabetes dan gangguan metabolisme

Selanjutnya, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N(K) menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan saraf terganggu atau terluka.

Pertama, bisa disebabkan oleh aktivitas fisik bermain gadget atau menggunakan ponsel terlalu lama. Ini dapat menyebabkan kerusakan atau cedera saraf, yang umum terjadi di tangan.

“Kedua, kebanyakan disebabkan oleh diabetes atau gangguan metabolisme. Dan 70 persen pasien diabetes umumnya menderita neuropati,” jelasnya.

Faktor ketiga penyebab neuropati adalah karena kurang gizi atau kekurangan vitamin B. Dengan prevalensi saat ini penderita mulai bergeser ke usia muda sekitar 30-40 tahun, meski rata-rata tetap di atas usia 40 tahun.

Selain diabetes, neuropati juga bisa terjadi akibat faktor genetik, peradangan saraf akibat reaksi autoimun, merokok, dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Seseorang yang sudah lama menderita diabetes juga berisiko lebih tinggi terkena neuropati. Ini karena penderita diabetes tidak menjaga kadar gula darah, memiliki masalah ginjal dan kelebihan berat badan atau obesitas.

Ketahui gejala awal neuropati diabetik dan cara mengobatinya

Gejala awal diawali dengan rasa kesemutan yang diikuti mati rasa pada kaki. Kemudian semakin kompleks disertai dengan rasa kram.

“Pertama kesemutan, lalu mati rasa, lalu tidak ada perasaan, lalu kram kaki. Sensasi kesemutan dimulai di kaki. Dan itu bisa mengenai kedua kaki,” jelasnya.

Sedangkan untuk penderita diabetes umumnya bersifat sistemik. Yang mana penyakit neuropati bisa menyerang kedua kaki di area jari kaki. Seperti jari tangan dan kaki.

Ada empat jenis neuropati diabetik yaitu mononeuropati, neuropati otonom, neuropati femoral, dan neuropati perifer.

Itu sebabnya gejala neuropati diabetik biasanya muncul di lokasi saraf yang rusak. Umumnya penderita neuropati diabetik mengalami mati rasa atau kesemutan, nyeri terbakar, benda tajam dan nyeri.

“Ketika seorang penderita diabetes mengalami cedera pada kakinya, bisa jadi karena tidak merasakan saat berjalan atau menginjak sesuatu karena gangguan sensorik. Jadi pertama, karena aliran darah terpengaruh, tersumbat yang memicu gangren. Kedua, terjadinya gangguan sensorik,” jelasnya.

Kemudian untuk diagnosis neuropati diabetik dapat dilakukan melalui pemeriksaan kecepatan konduksi saraf (KHS) yang bertujuan untuk mengukur kecepatan konduksi saraf.

“Maka apakah dia kesemutan atau tidak, kami selalu menganjurkan pasien diabetes untuk cek KHS,” jelas dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N (K).

Kenali teknologi KHS di Mayapada Hospital

KHS atau Nerve Conduction Velocity dilakukan dengan menggunakan alat untuk pengujian respon saraf, pengujian sistem saraf otonom, pengujian filamen dan pengujian elektromiografi (EMG).

Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan diberikan untuk memperlambat perkembangan penyakit, menghilangkan rasa sakit, mencegah komplikasi dan mengembalikan fungsi tubuh.

“Biasanya pasien datang dengan keluhan kesemutan. Nyeri, kesemutan, disertai rasa panas di kaki, mengganggu. Keluhan yang kami tanyakan, biasanya ada kesemutan atau mati rasa di kedua kaki. Kemudian kami melakukan pemeriksaan fisik, mengukur kekuatan otot dan motoriknya. dan ujian penunjang penting lainnya,” jelasnya.

Menurutnya, teknologi medis di Mayapada Hospital tergolong baru, sehingga disarankan pemeriksaan dilakukan minimal 1 (satu) kali.

“Teknologi di RS Mayapada tergolong baru, kami juga berkolaborasi dengan tim dokter multidisiplin lainnya untuk merawat pasien.

Cara lain untuk mengatasi neuropati diabetik adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Hal itu dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur, berhenti merokok, menghindari alkohol, menjaga berat badan yang sehat atau menghindari obesitas.

Tim dokter Diabetes Metabolik Endokrin dan Bedah Vaskular Mayapada Hospital:

Pusat Ilmu Saraf Tahir dan Pusat Diabetes Mayapada Hospital menyediakan layanan lengkap dan tim dokter multidisiplin untuk memberikan layanan komprehensif mulai dari diagnosis, terapi, pembedahan, dan rehabilitasi untuk gangguan neurologis (saraf).

Mulai dari pengobatan dan rehabilitasi penyakit stroke, penyakit neurodegeneratif, hingga pengobatan komplikasi pada saraf akibat penyakit lain, seperti diabetes.

Diabetes Center Service juga memberikan pelayanan yang lengkap mulai dari pencegahan, pengobatan, penunjang kehidupan hingga penanganan komplikasi seperti mengobati luka akibat penyakit diabetes (Wound Clinic).

– dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, RS Mayapda, Jakarta Selatan

– dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, RS Mayapada Kuningan

– dr. Hans Tandra, SpPD-KEMD, PhD FINASIM, FACE, FACP, Mayapada Hospital Surabaya

– dr. Nanang Soebijanto Sajoedi, Sp.PD, KEMD, FINASIM, WAJAH, RS Mayapada Jakarta Selatan

– dr. Benjamin Sastro, Sp.PD, Rumah Sakit Mayapada Tangerang

– dr. Patrianef, Sp.B, Subsp.BVE(K), Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan

– dr. Franky Yesaya Siahaan, Sp.BTKV, RS Mayapada Tangerang

– Dr. Dono Antono, Sp.PD-KKV, FINASIM, FICA, Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan

– dr. Yuliardy Limengka, B.Med.Sc., Sp.B, Subsp.BVE(K), Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan

Bagi Anda atau kerabat Anda yang mengalami gejala seperti kesemutan dan mati rasa pada kaki, segeralah berobat ke Mayapada Hospital. Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter Mayapada Hospital diatas, Anda bisa klik link ini.

Wisata Wahana Alam Parung Tasikmalaya Sudah Banyak Dikenal Masyarakat Hingga ke Jakarta Previous post Wisata Wahana Alam Parung Tasikmalaya Sudah Banyak Dikenal Masyarakat Hingga ke Jakarta
Sambut Natal, Restoran Ini akan Hadirkan Bakpao Berbentuk Santa Claus Next post Sambut Natal, Restoran Ini akan Hadirkan Bakpao Berbentuk Santa Claus