
Jajanan Ngebul Makan Korban, BPOM: Nitrogen Cair Jangan Sampai Tertelan, Sangat Bahaya
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan puluhan anak keracunan kue jajanan alias Ciki ngebul atau cikbul, jajanan populer yang kini digandrungi anak-anak.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menekankan penggunaan nitrogen cair dalam penyiapan makanan.
Baca juga: Jangan Lalai, BPOM: Pengedar Cikbul Berbahan Nitrogen Cair Harus Memiliki Sertifikat
Deputi Pengawas Makanan Olahan BPOM RI Rita Endang mengatakan penggunaan nitrogen dalam makanan harus sesuai dengan standar dan prosedur khusus.
Jika tidak, alih-alih menyantap makanan lezat yang mengandung nitrogen cair, justru bisa menimbulkan bahaya kesehatan.
“Sangat berbahaya kalau tidak mengikuti aturan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (12/2/2023).
Ia menjelaskan, efek berbahayanya adalah jika bersentuhan dengan kulit bisa menyebabkan lecet.
Baca juga: Hanya Koki Profesional yang Bisa Menggunakannya, Penggunaan Nitrogen Cair Pada Jajanan Diminta Diawasi
Terus kalau dimakan bisa bikin sakit perut.
“Tentu ini sangat berbahaya, apalagi jika Anda memiliki penyakit asma, Anda bisa masuk ke dalam cairan yang kandungan nitrogennya sangat kecil, sehingga dapat menyebabkan tekanan yang disampaikan menjadi sekitar 700 derajat,” jelasnya.
Ciki Ngebul atau Chikbul memakan korban. puluhan anak diracuni. Ada korban yang mengalami perforasi atau lubang pada saluran pencernaannya yang memerlukan pembedahan. (khusus/intagram)
Setelah itu apakah aman mengkonsumsi cikbul?
Katanya, makanan cikbul atau makanan yang menggunakan nitrogen cair saat dimakan sebaiknya tidak terlalu dingin.
“Harus dipastikan nitrogen cairnya sudah hilang. Tidak boleh ada nitrogen, biarkan saja dulu, tidak bisa langsung habis, biarkan sampai uapnya hilang,” jelas Rita.
Baca juga: Cemilan Berbahaya! Saluran Pencernaan Bocah 4 Tahun Bolong, Nitrogen Cair Cikbul Rusak Ususnya
Rita menegaskan, nitrogen cair tidak boleh dikonsumsi. Cairan akan hilang sama sekali.
“Karena mengandung gas yang sangat tinggi yakni 700 kali tekanan. Itu sangat berbahaya,” ujarnya.