
51 Persen Kasus Baru HIV AIDS Terjadi pada Kelompok Remaja, Kemenkes: Target Eliminasi Kian Jauh
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program HIV dan AIDS Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAIDS) melaporkan bahwa 51 persen infeksi HIV/AIDS baru terjadi di kalangan remaja di mana setiap 2 menit seorang gadis muda terinfeksi HIV pada tahun 2021.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku terkejut dengan data bahwa 51 persen dari 27 ribu kasus HIV baru di Indonesia pada 2021 terjadi pada kelompok remaja. Itu cukup banyak pekerjaan rumah.
Untuk detailnya, di Indonesia terdapat sekitar 543.100 penderita HIV dengan perkiraan 27 ribu kasus infeksi baru pada 2021. 40 persen kasus infeksi baru terjadi pada perempuan.
Sementara itu, lebih dari 51 persen terjadi pada kelompok remaja (usia 15-24 tahun) dan 12 persen infeksi baru terjadi pada anak-anak.
“Saya juga heran, 51 persen di usia remaja. Ini pertanda penularan HIV masih tinggi di negara kita,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan. Maxi Rondonuwu di Jakarta, Kamis (12/1/2022).
Baca juga: HIV Tahap Awal Tak Ada Gejala, Dokter Ingatkan Perlunya Edukasi Masyarakat
Hanya 28 persen yang menerima pengobatan terapi antiretroviral (ARV). Indonesia menempati urutan ketiga terendah di Asia Pasifik untuk cakupan pengobatan ARV bersama dengan Pakistan dan Afghanistan.
Hampir setengah dari semua infeksi HIV baru pada anak dipastikan berasal dari ibu yang tidak menerima terapi ARV. Data juga menunjukkan banyak ibu yang menghentikan terapi, selama hamil dan menyusui.
“Hal ini mencerminkan gambaran situasi global dan situasi di Indonesia oleh UNAIDS yang menggambarkan bahwa HIV AIDS di Indonesia merupakan masalah,” kata Maxi.
“Saya garis bawahi dari pemaparan sebelumnya bahwa kita sudah 35 tahun tapi belum ada tanda-tanda kita melakukan pemberantasan HIV AIDS yang berbahaya itu,” lanjutnya.